beli kambing qurban murah,harga hewan qurban bandung,jual hewan qurban online,harga hewan qurban murah,harga hewan qurban murah dan sehat,jual sapi qurban berkualitas,jual sapi qurban murah,jual domba qurban di bandung,jual sedia domba qurban
VIVAnews - Luas hutan di Indonesia setiap tahun terus berkurang. Bahkan laju pengurangan luas hutan tersebut saat ini mencapai 2 juta hektar per tahun. Angka tersebut jauh di atas tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Pelaksana Pekan Raya Hutan dan Masyarakat (PRHM) 2009, San Afri Awang, jauh di atas ambang batas perkiraan yang bisa ditolerir. Menurutnya, deforestri tersebut mulai pesat terjadi pada tahun 1996 hingga saat ini.
Direktur Pelaksana Pekan Raya Hutan dan Masyarakat (PRHM) 2009, San Afri Awang, jauh di atas ambang batas perkiraan yang bisa ditolerir. Menurutnya, deforestri tersebut mulai pesat terjadi pada tahun 1996 hingga saat ini.
''Sebelumnya pada tahun 1980 hanya 1 juta hektar/tahun dan tahun 1990 meningkat hingga 1,7 hektar/tahun,'' ujarnya usai membukan PRHM 2009, di Graha Sabha Pramana UGM, Senin 12 januari 2009.
Angka deforestri yang selama ini dakui oleh berbagai pihak dan masih diterima berkisar antara 0,6 - 1,3 juta hektar/tahun. Sedangkan angka di Indonesia jauh lebih tinggi dari ambag batas itu.
Angka deforestri yang selama ini dakui oleh berbagai pihak dan masih diterima berkisar antara 0,6 - 1,3 juta hektar/tahun. Sedangkan angka di Indonesia jauh lebih tinggi dari ambag batas itu.
Karena itulah, saat ini kondisi kawasan hutan di Indonesia mengalami kerusakan sangat parah. Bahkan menurut San Afri Awang, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, luas areal hutan di Indonesia menurun dari 162 juta hektar tinggal menjadi 98 juta hektar saja.
Sementara itu Direktur Java Learning Center (Javlec), Agus Affianto mengatakan kerusakan hutan di Indonesia mengakibatkan terjadinya pemiskinan masyarakat pinggir hutan. Mereka kata Agus, kehilangan sumber-sumber penghidupan.
Sementara itu Direktur Java Learning Center (Javlec), Agus Affianto mengatakan kerusakan hutan di Indonesia mengakibatkan terjadinya pemiskinan masyarakat pinggir hutan. Mereka kata Agus, kehilangan sumber-sumber penghidupan.
Data BPS periode 2000-2005 menunjukkan, dari 229,9 juta jiwa penduduk Indonesia, sekitar 48,8 juta atau 12 persen tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan, dengan 10,2 juta jiwa di antaranya atau 25 persennya masuk dalam kategori miskin.
Selain kehilangan sumber penghidupan, lingkungan kehidupan mereka pun berubah, sumber air berkurang, longsor dan banjir di musim penghujan juga meningkat, kekeringan dan kelaparan di musim kemarau terjadi di berbagai tempat sekitar hutan. "Secara global, deforestrasi berkontribusi sebesar 20% terhadap perubahan iklim," jelas Agus.
Untuk itu Agus mendesak agar pemerintah menerapkan pengelolaan hutan lestari dengan melibatkan masyarakat pinggir. "Masyarakat pinggir hutan sebenarnya mempunyai kearifan untuk menjaga hutan," ujarnya.
Laporan: Rahardian | Yogyakarta
Selain kehilangan sumber penghidupan, lingkungan kehidupan mereka pun berubah, sumber air berkurang, longsor dan banjir di musim penghujan juga meningkat, kekeringan dan kelaparan di musim kemarau terjadi di berbagai tempat sekitar hutan. "Secara global, deforestrasi berkontribusi sebesar 20% terhadap perubahan iklim," jelas Agus.
Untuk itu Agus mendesak agar pemerintah menerapkan pengelolaan hutan lestari dengan melibatkan masyarakat pinggir. "Masyarakat pinggir hutan sebenarnya mempunyai kearifan untuk menjaga hutan," ujarnya.
Laporan: Rahardian | Yogyakarta
oleh karena itu, sekarang kita harus pandai menjaga alam indoensia ,khususnya menjaga pohon dan hutan ,karena itu adalah paru-paru dunia, jika hutan indonesia terus berkurang, itupun akan berdampak pada keberlangsungan hidup di dunia.
salah satunya dengan waktu yang dekat, kita bisa kurban sambil menanam pohon
yuk kita berkurban sambil menanam pohon, simak di sini ya ^^ http://www.greenkurban.com/
Komentar
Posting Komentar